Minggu, 28 September 2014

Mari Membentuk Desa Siaga

Desa Siaga adalah suatu kondisi masyarakat tingkat desa atau kelurahan yang memiliki kesiapan sumber daya potensial dan kemampuan mengatasi masalah kesehatan, bencana, dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Desa yang dimaksud disini dapat berarti kelurahan  atau istilah-istilah lain bagi kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan yang diakui dan dihormati dalam Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam arti lain, program desa siaga ini ditujukan untuk menciptakan masyarakat yang mampu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap risiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan, baik langsung maupun tidak langsung.
Dalam realitasnya, program ini tentu bertujuan sepenuhnya ingin mewujudkan masyarakat desa yang sehat, serta peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya masing-masing.

Tujuan Desa Siaga
Tujuan dibentuknya desa siaga adalah untuk mengembangkan kepedulian dan kesiapsiagaan masyarakat desa dalam mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana, dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri untuk mewujudkan desa sehat. Tujuan tersebut, tentu dapat dicapai dengan syarat terciptanya peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya kesehatan. Salah satu contohnya adalah meningkatnya keluarga sadar gizi; meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS); meningkatnya kesehatan lingkungan desa; serta meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat desa untuk menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan. Apalagi, kita tahu kalau seseorang mengharap pertolongan selain dari Allah, maka siap-siap mereka akan mendapat kekecewaan. Untuk itu, berusahalah setiap kita agar mampu menolong dirinya sendiri sehingga tidak dikecewakan oleh siapa pun.
secara umum tujuan dari Desa Siaga adalah :
berfungsi melindungi masyarakatnya dari berbagai penyakit.
  • Pertama, mampu melakukan pengamatan epidemiologis sederhana terhadap penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB, dan faktor-faktor resikonya (termasuk status gizi) serta kesehatan ibu hamil.
  • Kedua, mampu menanggulangi penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB, seperti penyakit Diare, Antrax, DBD, flu burung, dll.
  • Ketiga, mampu melaksanakan kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan.
  • Keempat, mampu melakukan pelayanan medis dasar yang sesuai dengan kompetensinya.
  • Kelima, mampu melakukan promosi kesehatan tentang peningkatan keluarga sadar gizi, peningkatan PHBS, penyehatan lingkungan desa dan kegiatan lainnya yang dianggap perlu.
Sedangkan tujuan khusus dari Desa Siaga adalah:
  1. meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya kesehatan dan melaksanakan PHBS,
  2. meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat desa untuk menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan,
  3. meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap resiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan (bencana, wabah penyakit, dan sebagainya),
  4. meningkatnya kesehatan lingkungan di desa.
Sasaran Pengembangan Desa Siaga
Untuk mempermudah strategi intervensi, sasaran pengembangan Desa Siaga dibedakan menjadi tiga:
  1. semua individu dan keluarga di desa,
  2. pihak-pihak yang memiliki pengaruh besar terhadap perubahan perilaku individu atau keluarga di desa tersebut,
  3. pihak-pihak yang diharapkan dapat memberikan dukungan kebijakan, dana, tenaga, sarana, dan lain-lain terhadap pembentukan dan pengembangan Desa Siaga ini.
Kriteria/ Syarat Desa Siaga
Sebuah desa telah dikatakan menjadi desa siaga bila sekurang-kurangnya telah memiliki sebuah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau tenaga profesional kesehatan yang siap melaksanakan:
  1. pemberdayaan masyarakat,
  2. mendorong pembangunan berwawasan kesehatan di desa,
  3. rujukan pertama pelayanan kesehatan bermutu bagi masyarakat dan kegawatdaruratan kesehatan
Indikator Keberhasilan Desa Siaga
Keberhasilan upaya pengembangan Desa Siaga dapat dilihat dari empat kelompok indikatornya, yaitu:
1.Indikator Input
Indikator Input adalah indikator untuk mengukur seberapa besar masukan telah diberikan dalam rangka pengembangan Desa Siaga. Indikator ini terdiri atas:
1)   Ada/ tidaknya forum masyarakat desa
2)   Ada/ tidaknya sarana pelayanan kesehatan serta perlengkapan/peralatannya
3)   Ada/ tidaknya UKBM yang dibutuhkan masyarakat
4)   Ada/ tidaknya tenaga kesehatan (minimal bidan)
5)   Ada/ tidaknya kader aktif
6) Ada/ tidaknya saran bangunan/Poskesdes sebagai pusat pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
7) Ada/ tidaknya alat komunikasi yang lazim digunakan di masyarakat, seperti bedug, microphone dari masjid, bedug, dll.
Akhirnya, untuk menjalankan fungsi desa siaga secara maksimal, maka Poskesdes ini harus bekerjasama dengan tenaga kesehatan Puskesmas setempat, terutama terkait dengan akses pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat. Sehingga melalui bimbingan dari tenaga kesehatan yang ada, masyarakat diharapkan mampu mengindentifikasi masalah, mencari penyebab masalah, dan menentukan sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah kesehatan secara lebih cepat, terorganisir dan terselesaikan. Anda berminat membentuk desa siaga? Inilah cara sehat dan murah dalam menghadapi berbagai penyakit yang muncul dewasa ini.
Mari kita mejadikan lebih banyak desa siaga, dengan harapan mampu meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar